Menata Masa Depan Bersama Bank Mandiri

Menata Masa Depan

Bersama Bank Mandiri

Saya baru saja lulus dari kuliah. 

Setelah 4,5 tahun bergelut dengan buku (seperti lagu Iwan Fals), saya akhirnya mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari sebuah universitas bergengsi di Bandung.

Bangga....? Iya sih....

Awalnya bangga, tapi setelah tahu sulitnya kehidupan di luar dunia perkuliahan, saya rasa kebanggaan itu terlalu dini.

Dulu ketika masih berkuliah, saya hampir tidak pernah menghitung jumlah uang yang saya keluarkan setiap bulannya. Selalu saja ada uang yang masuk, entah itu dari orang tua ataupun uang beasiswa yang masuk.

Setelah lulus kuliah dan bekerja, pada awalnya saya merasa keuangan saya akan menjadi jauh lebih baik karena adanya penghasilan saya dari pekerjaan yang saya kerjakan. Tetapi hal itu pada kenyataannya tidak sepenuhnya benar.

Dalam perhitungan saya sebelum masa kuliah, saya tidak pernah mempertimbangkan pengeluaran saya yang juga akan naik setelah saya lulus kuliah. Selain karena saya sudah tidak mendapatkan beasiswa lagi seperti dahulu, saat sudah bekerja, ternyata timbul rasa sungkan untuk kembali menengadahkan tangan meminta bantuan finansial dari orang tua.

Setelah lulus kuliah dan bekerja, saya baru merasakan bahwa walaupun saya mendapatkan gaji sendiri, beban finansial kehidupan saya bertambah. Sebagai contohnya, saya saat ini sudah tidak mendapatkan harga diskon untuk beberapa keperluan harian saya seperti makan (biasanya mendapatkan voucher harga murah di kantin kampus), potongan harga untuk transportasi umum harian serta potongan harga untuk beberapa keperluan harian yang dianggap remeh seperti harga koran ataupun majalah favorit saya.

Di samping pengeluaran rutin yang saya keluarkan, saya baru sadar ternyata saya mempunyai tanggung jawab untuk masa depan saya juga. Saya baru menyadari pentingnya melakukan perencanaan finansial ketika saya melihat seorang atasan saya yang kelimpungan menghadapi kehidupan finansialnya. Setelah saya berbincang dengannya, ternyata beliau kelimpungan bukan karena gajinya yang kecil, tetapi kurangnya beliau merencanakan perencanaan finansial untuk dirinya dan keluarganya.

Perencanaan finansial....

Hmm... sebelumnya saya berpikir pun tidak untuk mempelajarinya. Karena berlatar belakang teknik, saya jarang sekali berpikiran mengenai hal yang satu ini. Dalam pemikiran saya, perencanaan finansial hanya dilakukan oleh para pekerja finansial yang memang mengerti bagaimana mengurus uang dari sebuah perusahaan besar. Tetapi setelah saya merenung, ternyata saya pun harus dapat mengelola keuangan perusahaan yang amat penting bagi saya, nama perusahaan itu adalah kehidupan saya.

Seetelah saya renungkan, sebenarnya kehidupan saya banyak mempunyai urusan-urusan yang identik dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut. Perusahaan-perusahaan besar biasanya melakukan pembelian aset, peningkatan kualitas karyawan, perekrutan karyawan dan melakukan investasi di beberapa sektor yang mungkin berbeda dari bisnis inti mereka.

Kehidupan sayapun saya pikir demikian. Saya harus melakukan pembelian aset-aset kehidupan (rumah, perabotan, kendaraan), saya pun harus melakukan peningkatan kualitas kehidupan saya dan keluarga saya (mendapatkan asuransi, jaminan kesehatan, dll) dan saya pun harus berinvestasi untuk masa depan saya dan keluarga saya.

Terus terang saja, pada awalnya saya merasa kebingungan harus memulai dari mana untuk merencanakan keuangan saya.

Salah seorang teman saya menyarankan saya untuk mempelajari produk-produk keuangan yang ditawarkan oleh beberapa bank, dan produk-produk finansial Bank Mandiri adalah salah satunya.

Saya memilih Bank Mandiri karena beberapa alasan, diantaranya adalah karena Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia saat ini. Kredibilitasnya pun sudah tidak perlu diragukan lagi. Bank mandiri juga merupakan salah satu bank terbaik di Indonesia dari segi pelayanan pada konsumen dan juga jenis-jenis produk yang ditawarkannya.

Dari beberapa produk yang ditawarkan oleh Bank Mandiri, saya tertarik untuk mencoba jenis produk yang sesuai dengan kondisi finansial awal saya. Saya dengan penghasilan tetap dan masih muda ini cocok dengan produk-produk seperti:

1.      Mandiri KPR

Ya, saya memang selalu mendambakan kemandirian bagi diri saya, memiliki rumah sendiri adalah syarat mutlak untuk kemandirian yang selalu saya dambakan.

Seperti yang sudah kita ketahui, harga-harga properti kian tahun kian meningkat. Padahal, gaji saya sebagai karyawan baru jelas tidak mencukupi untuk membeli rumah secara kontan. Kredit mandiri KPR adalah jawaban bagi saya.

Kredit mandiri KPR tidak hanya memberikan fasilitas peminjaman untuk pembelian properti atau rumah, tetapi juga memberikan kredit untuk pembelian kendaraan dan furniture di dalamnya sekaligus melalui produk KPR Duo.

Di samping itu, Mandiri KPR juga memberikan banyak layanan seperti penundaan pembayaran kredit, pembayaran yang lebih flexible serta penambahan limit kredit. Hal ini sungguh sangat membantu saya dalam menetapkan langkah awal saya dalam kehidupan yang mandiri.

2.      Mandiri Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Sebagai seorang pemuda yang mempunyai jiwa wira usaha, Mandiri KTA akan sangat membantu saya.

Disamping bekerja, untuk mencari penghasilan tambahan sayapun melakukan usaha kecil-kecilan di waktu senggang saya. Karena saya bukanlah seorang wira usahawan skala besar, pada awalnya sulit juga untuk mencari pinjaman untuk modal awal usaha saya. Tetapi dengan adanya Kredit Tanpa Agunan dari BankMandiri, saya dapat memulai usaha saya.

Pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari Bank Mandiri sungguhlah mudah. Saya hanya tinggal menyerahkan beberapa dokumen seperti slip gaji, NPWP, KTP serta rekening tabungan Mandiri tanpa proses yang berbelit seperti pengajuan kredit ke bank sebelumnya.

3.      Mandiri Tabungan Rencana

Mandiri tabungan rencana adalah salah satu alat yang saya gunakan untuk memproteksi kepentingan keluarga saya ke depan.

Dengan Mandiri Tabungan Rencana, saya mendapatkan asuransi yang sangat berguna bila terjadi sesuatu dengan saya.

Asuransi Tabungan Rencana Mandiri diberikan gratis dan tidak membebani saya dengan premi yang cukup besar seperti asuransi swasta lainnya. Jika terjadi sesuatu terhadap saya, asuransi akan terus menambah rekening saya sesuai perjanjian sampai waktu yang ditentukan.

4.      Mandiri Kartu Kredit

Kartu kredit adalah hal yang sangat penting saat ini.

Meskipun bukan sesorang yang gemar berbelanja, tetapi memiliki kartu kredit adalah sebuah keharusan. Banyak sekali transaksi yang mengharuskan kita untuk memiliki kartu kredit. 

Dengan adanya kartu kredit, transaksi-transaksi seperti pembellian tiket pesawat, pembelian karcis bioskop dan lainnya menjadi lebih mudah. Belum lagi jika ditambah dengan promosi-promosi diskon hingga bunga cicilan nol persen jika menggunakan kartu kredit.

Memilih bank yang bonafide untuk mendukung kartu kredit kita adalah suatu keharusan. 

Saya memiliki pengalaman buruk ketika suatu hari kartu kredit saya di blok ketika saya akan melakukan pembelian tiket pesawat. Pemblokan ini terjadi karena bank yang menerbitkan kartu tersebut melakukan suatu kesalahan sehingga otoritas bandara memblok semua penggunaan kartu kredit tersebut. 

Hal ini tidak akan saya temukan dengan Kartu Kredit Mandiri karena didukung oleh bank terbesar dan paling bonafide di Indonesia.

Dengan segala bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh Bank Mandiri saya yakin saya mampu untuk berdiri sendiri dan menata kehidupan saya di masa depan.

Terima kasih Bank Mandiri.