Rabu, 23 Mei 2012

The Future Bakrie Brothers

Jadi CEO....
Hmmm... pasti tiap orang berfikir itu adalah suatu hal yang sangat menyenangkan...

CEO sebenarnya adalah suatu singkatan dari bahasa Inggris yang berarti Chief Executive Officer. Dari namanya saja, sebenarnya kita bisa menduga apa yang sebenarnya harus dilakukan oleh seorang CEO. 

Seorang CEO bertugas untuk mengambil segala keputusan untuk tiap unit usaha perusahaan. Dia memimpin tiap direktur dari unit-unit perusahaan yang ada. Semakin besar perusahaan tersebut, maka semakin rumit pula tugas yang diemban oleh sang CEO.

Bakrie Group adalah grup besar yang sudah lama berkiprah dalam dunia bisnis Indonesia. Grup ini bergerak di hampir setiap sendi bisnis masyarakat Indonesia. Perkebunan, telekomunikasi, jalan tol, batubara, air bersih dan masih banyak lagi. Mungkin grup ini adalah grup yang bisnisnya paling terdiversifikasi di seluruh Indonesia. Menjadi CEO-nya sudah pasti adalah suatu tantangan besar.




The Strength....

Suatu grup sebesar Bakrie Group pasti mempunyai jaringan bisnis yang sudah menggurita. Mengguritanya jaringan bisnis ini sangat memudahkan Bakrie Group dalam memperbesar bisnisnya, baik secara diversifikasi maupun intensifikasi bisnis yang sudah ada.

Saya selalu membayangkan, jika saya menjadi CEO dari Grup Bakrie, maka sebenarnya saya mempunyai bargaining power yang sangat besar. Bargaining power yang sangat besar ini amatlah dibutuhkan mengingat bisnis yang akan dijalankan juga sangatlah kompleks.

Bargaining power ini dapat saya gunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Misalnya, jika saya sedang kesulitan dana, saya dapat dengan mudah mengambil dana ke bank.  Dalam salah satu pidatonya, Aburizal Bakrie pernah berkata bahwa pada saat akuisisi KPC, dia meminjam dana hanya berdasarkan kepercayaan orang-orang padanya. Tanpa adanya jaminan agunan pada kreditor, 700 juta dollar yang berhasil diperoleh untuk membeli KPC tentu adalah suatu bukti bagaimana kepercayaan kreditor sangat tinggi pada Bakrie Group. Dan kepercayaan kreditor adalah bukti integritas dari grup ini.



Selain digunakan untuk mengatasi masalah kredit, bargaining power yang melekat pada diri saya sebagai CEO Bakrie Group dapat juga digunakan untuk memudahkan deal-deal bisnis yang akan saya buat. Setiap orang pasti ingin menjadi bagian dan partner usaha dari Grup Bakrie, kalaupun tidak, membujuk mereka untuk bekerja sama pasti tidak terlalu sulit dibandingkan ketika saya bukan CEO Bakrie Group.




The Opportunity....

Dengan bisnis yang terdiversifikasi di berbagai bidang, Bakrie Group sebenarnya dapat mengembangkan bisnisnya secara model value chain. Dengan bisnis model value chain, setiap unit bisnis dari Grup Bakrie dapat mendapatkan nilai tambah dari bisnis lainnya.

Sebagai contoh, bisnis model value chain dapat diterapkan pada anak usaha telekomunikasi dan media. Kita dapat mengaplikasikan teknologi dari anak usaha Group Bakrie di dunia telekomunikasi ke bisnis media. Pengaplikasian teknologi lintas bisnis ini akan memperbaiki kinerja keuangan kedua unit bisnis karena value mereka akan bertambah.

Unit media mendapatkan harga yang murah dari unit telekomunikasi, sementara unit telekomunikasi mendapatkan pelanggan baru disamping membuktikan keandalan teknologinya (bussiness proven) bagi pelanggan diluar Grup Bakrie.

Metode ini tentu tidak hanya dapat diterapkan di industri telekomunikasi dan media saja. Industri seperti pertambangan dan metal, perminyakan dan metal, metal dan infrastruktur dan banyak kombinasi lain sangat mungkin diterapkan. Dan kombinasi ini mungkin terjadi tidak hanya pada 2 jenis unit usaha. Sangat mungkin menghubungkan 3-4 atau mungkin 5 anak usaha sekaligus dalam model bisnis value chain.

Bisnis model  value chain adalah bisnis yang mempertimbangkan aspek-aspek yang belum dipertimbangkan oleh bisnis model supply chain. Setiap lini bisnis harus terhubung dengan baik. Tiap-tiap lini harus menjadi bagian bisnis integral untuk memaksimalkan efisiensi perusahaan. Berikut adalah video tentang penjelasan bagaimana supply chain dapat diterapkan dalam suatu bentuk usaha:



The Threat and Weakness.....

Kendatipun demikian, suatu bentuk usaha raksasa juga memiliki kelemahan mendasar. Dengan bisnis yang besar dan banyaknya anak usaha yang ada, masalah yang sangat berpotensi melemahkan Group Bakrie adalah inefisiensi di tiap lini karena kurangnya kontrol dari pusat. Ini merupakan kelemahan laten yang menghantui setiap grup usaha raksasa.

Semakin besar suatu perusahaan, biasanya akan semakin besar pula inefisiensinya. Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti mudahnya korupsi, rendahnya akuntabilitas di lini terdepan dan banyak faktor lain, tetapi faktor utama penyebab perusahaan besar menjadi tidak efisien adalah kurangnya pemanfaatan tiap lini secara efisien. Hal ini dimungkinkan karena kontrol dari direksi yang semakin jauh dari ujung tombak usaha.

Diluar ancaman-ancaman nyata dari luar seperti kondisi kemungkinan goncangnya politik Indonesia, ketidak stabilan harga-harga komoditas dunia maupun persaingan dengan perusahaan lain, Bakrie Group haruslah memberi perhatian besar bagi pemilihan manajer-manajer di tiap lini usahanya.

Manajer-manajer untuk grup usaha sebesar Bakrie Group haruslah kreatif, cepat merespons segala kompetisi bisnis yang berkembang, mempunyai visi serta dapat  melihat keadaan bisnis di masa depan.

Banyak sekali perusahaan-perusahaan raksasa yang hancur karena kurangnya kepemimpinan yang memadai. Enron, Kodak, Lehman Brothers dan masih banyak lagi perusahaan raksasa berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang hancur karena manajemen yang buruk.

Grup Bakrie akan mengalami permasalahan yang sama jika dipimpin oleh manajemen yang tidak kompeten di bidangnya. Saya sebagai CEO pasti akan memilih para profesional-profesional bisnis untuk mengepalai bidang usaha saya. Disamping mengecek kemampuan manajemen mereka, saya juga akan mengetes kejujuran mereka, karena kehancuran-kehancuran korporasi besar banyak disebabkan oleh manajemen yang korup.

Pencarian manager-manager unggul dan dapat dipercaya akan menjadi tugas saya yang paling berat. Manajer-manajer itu harus dapat menjadi tangan dan mata saya dalam melakukan efisiensi perusahaan raksasa seperti Bakrie Group ini. Tanpa manajer-manajer handal, efisiensi perusahaan akan memburuk dan menyebabkan Bakrie Group menjadi seperti raksasa yang berjalan sangat lambat, padahal dunia bisnis saat ini menuntut efisiensi dan kegesitan manajemen.

Dengan manajemen yang hebat, tidak ada alasan Bakrie Group tidak menjadi yang terbesar di Indonesia. Bahkan mungkin di Asia.



The Future Bakrie Brothers.....
Kesempatan yang ada untuk mengembangkan usaha di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia yang kini sudah jauh lebih baik dan diprediksi akan terus membaik merupakan lampu hijau bagi Bakrie Group untuk berekspansi di tiap-tiap sektor ekonomi yang bermekaran.


Untuk beberapa tahun ke depan, saya akan menambah investasi besar pada 2 bidang yang menurut saya akan mengalami booming pada 10-20 tahun ke depan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi indonesia.
Kedua sektor tersebut adalah sektor Pariwisata dan Kesehatan.

Pariwisata....
Pariwisata Indonesia akan menjadi primadona yang menarik trilyunan uang wisatawan. Ketika PDB Indonesia sudah di atas US$ 7000, kelas menengah yang mengalami peningkatan jumlah baik secara kuantitas jumlah maupun kualitas nilai pendapatannya akan menjadi kelas menengah yang haus liburan. Hal ini didorong pula akan demografi umur dari kelas menengah baru yang akan muncul. Kemungkinan kelas menengah baru ini akan didominasi oleh masyarakat berumur 25-40 tahun yang notabene masih memiliki semangat untuk bertualang dan menjelajah daerah wisata baru.


Pembuatan resor-resor wisata baru yang menyasar pasar kelas menengah pasti akan laris manis untuk 10-20 tahun ke depan. Resor-resor wisata yang ada selama ini hanya menyasar pasar kelas menengah atas, padahal sebenarnya resor-resor kelas menengah dengan fasilitas yang tidak terlalu mewah sudah mencukupi untuk banyak orang.

Kesehatan...
Kesehatan saat ini sudah dirubah menjadi sebuah industri yang sangat menguntungkan. Dengan bertambahnya pendapatan manusia Indonesia, mereka pastilah mengharapkan layanan kesehatan yang baik.
Layanan kesehatan yang baik dalam hal ini selain mengedepankan profesionalisme tenaga medis, juga mempertimbangkan urusan service.
Saat ini, service kesehatan yang baik hanya dapat didapatkan di rumah sakit-rumah sakit  mahal di Jakarta. Padahal, sebenarnya untuk meraih service excellence tidak diperlukan biaya yang terlalu besar. Jika kita dapat membuat sebuah pelayanan kesehatan kelas menengah dengan service yang setara rumah sakit di Singapura, pasti akan menjadi pelopor pelayanan kesehatan baru di Indonesia, disamping menghasilkan rupiah yang tidak sedikit tentunya.



Saya tahu tugas saya tidak mudah, 
tapi saya yakin saya pasti bisa........!!!


2 komentar:

  1. Tulisan yang simpel namun sistematis, tajam dan berbobot. Sang penulis juga sepertinya sangat menguasai teknik copywriting dengan tata letak tulisan dan ilustrasi yang elegan. :D

    BalasHapus
  2. wah, terima kasih atas apresiasinya mas.

    saya masih pemula juga dalam dunia blogging

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...