Sabtu, 16 Oktober 2010

Tahajud Penangkal Stress

Copas dari notes temen FB, tapi worthed, jadinya gw abadikan di blog..:D



Oleh: H. Aang Syarief Hidayat
Allah SWT berfirman :
“Dan pada sebagian malam hari maka sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke maqom tempat terpuji.” (QS. Al Israa (17) :79)

Shalat tahajud ternyata tak cuma menjanjikan pahala, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ketaatan  bersujud kehadapan Allah SWT. Ketika kebanyakan orang tengah tidur lelap benar-benar sangat bermanfaat bagi kita, baik dunia maupun akhirat, selain itu juga secara jasmaniah sangat bermanfaat yaitu dapat menghindarkan dari berbagai penyakit.  Malam yang dijadikan Allah SWT ternyata begitu banyak manfaatnya bagi manusia yaitu dengan tidur seseorang bisa menjadikan istirahat untuk membangkitkan gairah besok paginya, karena tidur merupakan fenomena biologis yang terjadi pada seluruh makhluk hidup.

Para ilmuwan baru memulai meneliti fenomena tidur belakangan in yaitu pada abad kedua puluh. Namun, hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti terhadap orang yang sedang tidur, diketahui adanya beberapa hal, diantaranya berupa perubahan-perubahan pada temperatur panas tubuh, kecepatan denyut jantung, dan kecepatan pernafasannya. Namun otak dan syaraf-syarafnya masih berperan dan aktif. Karena otak serta syaraf masih berperan, maka seseorang yang selalu berusaha untuk mendekatkan dirinya dengan Kholik dan terbiasa untuk bangun tengah malam dengan maksud melaksanakan shalat tahajud, maka syaraf-syaraf tersebut akan mentransfer terhadap otak, lalu otak memerintahkannya kepada organ tubuh lainnya, pendek kata seseorang seakan ada yang membangunkan.

Allah SWT berfirman :

Artinya : “Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al Muzzammil (73) : 2-4)
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.....(QS. Al Muzzammil (73) : 20)
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. .....(QS. Adz Dzariaat (51) : 17-18)

Dan shalat tahajud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh yang berkaitan dengan imunologik.

Sebaliknya bentuk-bentuk tekanan mental seperti stress maupun depresi untuk membuat seseorang rentan terhadap infeksi dan mempercepat perkembangan sel kelenjar serta meningkatkan metastatis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol yang biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah diserang stress atau tidak.

Stress bisa ditandai dengan cara edukatif atau dengan cara teknik relaksasi, yang meliputi meditasi atau perenungan dan umpan balik hayati (bio feedback). Shalat tahajud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagaicoping mechanism (pereda stress) yang akan meningkatkan ketahanan tubuh secara natural (alamiah).

Tetapi pada saat yang sama shalat tahajud pun bisa menimbulkan stress, terutama jika dilakukan tidak dengan ikhlas dan tidak kontinyu. Jika dilakukan dengan tidak ikhlas, maka akan terjadi kegagalan dalam menjaga homeostatis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dilakukan dengan ikhlas dan kontinyu akan terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, keikhlasan dalam melakukan shalat tahajud sangat penting.

Jika ada seseorang yang merasa sakit setelah shalat tahajud, maka besar kemungkinan berkaitan dengan niat tidak ikhlas, sehingga gagal beradaptasi terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi tersebut tercemin pada sekresi kortisoldalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Bila sekresi kortisoltetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan jika sekresi menurun, maka indikasinya adalah terjadi produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang.

Secara mekanis perubahan respon ketahanan tubuh imunologik bagi mereka yang mengamalkan shalat tahajud akan terpantau dari besaran kontrol, sebab yang mendasari  perubahan respon ketahanan tubuh imunologik adalah ikhlas atau tidak ikhlasnya seseorang melakukan shalat tahajud. Imunologik adalah ikhlas atau tidaknya seseorang melakukan shalat tahajud.

Niat yang ikhlas dalam melakukan shalat tahajud akan mendatangkan rasa senang dan optimis. Sedangkan reaksi emosional positif akan menghindarkan diri dai stress. Sebaliknya niat yang tidak ikhlas dalam melaksanakan shalat tahajud akan menimbulkan kekecewaan, kecemasan, pesepsi negatif, dan rasa tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu akan menjadikan seseorang rentan terhadap stress.
Dalam kondisi stress yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresikortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imonosupresif yang menekanproliferasi limfosil yang akan mengakibatkan imunoglobin tidak terinduksi. Karena imunoglobin tidak terinduksi,  maka sistem daya tubuh akan menurun sehingga rentan karena infeksi dan kanker. Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal.

Bila melakukan shalat tahajud dengan ikhlas dan kontinyu akan merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamalan shalat tahajud dari penyakit dan kanker. Shalat tahajud yang dilakukan dengan tepat, kontinyu, khusyu’ dan ikhlas dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism (pereda stress) yang efektif. Respon emosional yang positif (coping mechanism) dan pengaruh shalat tahajud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak. Setelah di format dengan bahasa otak kemudian dialirkan ke salah satu bagian otak besar yang disebut thalamus. Kemudian thalamus menghubungi hipokampus, sebuah pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera dan amigdada (pusat emosi).
Selain itu, juga thalamus mengontak prefrontal kiri kanan dengan mensekresi dopanindan menghambat sekresi seretorin dan norepinerin. Setelah terjadi kontak timbal balik thalamus, hipokampus, amigdada, prefrontal kiri kanan,, maka thalamus mengontak ke hipotalamus mengendalikan sekresi kortisol.    


1 komentar:

  1. yupz..
    bener banget untuk kita yg gk biasa rada pusing2 gimana gitu nahan ngantuknya..

    ayo biasakan tahajud *pesen papakuh
    salam kenal :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...